Tindak Kriminal di Bengkulu di Dominasi Remaja, Ini Solusi dari Anggota DPR-RI

oleh -31 views
Riri Damayanti, Anggota DPR-RI
Riri Damayanti, Anggota DPR-RI

BENGKULU (LK) – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengaku sangat prihatin atas maraknya tindak kriminal yang melibatkan remaja dan kalangan milenial tersebut.

Menurut Riri, hampir setiap pekan kejadian atau tindak kriminal muncul di media massa di Provinsi, dari kejadian tersebut, tidak sedikit yang melibatkan remaja dan kalangan milenial.

Dikatakan Riri, rata-rata tindakan kriminal yang dilakukan kalangan muda itu mulai dari pembegalan, pencurian, bahkan ada juga yang berada di luar akal sehat seperti kasus pencabulan.

Menurut Ketua DPD Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Kabupaten Kepahiang itu, program revolusi mental yang pernah digaungkan Presiden Joko Widodo diperlukan untuk mengatasi persoalan kenakalan tersebut.

“Tahun 2014 yang lalu gaung revolusi mental ini luar biasa. Saya suka dengan program ini. Saya yakin kalau program ini berjalan, di rumah-rumah ibadah, di masjid-masjid, di rumah-rumah sekolah, di kampus-kampus, di kampung-kampung, ini akan membawa perubahan pada Indonesia masa depan,” kata Riri, Selasa (11/1).

Bila program revolusi mental tersebut tidak lagi berjalan atau meredup di pusat, lanjutnya, maka tidak akan berdosa bila semangat itu dilaksanakan atau dilanjutkan oleh pemerintah daerah.

“Program itu penting dan mendesak. Sangat realistis untuk merespon kegawatan situasi saat ini. Saya berharap program ini bisa berjalan di Bengkulu. Saya siap untuk bekerjasama kalau pemerintah daerah berniat untuk menerapkannya,” beberya.

Cara yang paling mudah untuk mengubah mental anak-anak hingga remaja, dikatakan Riri yakni dengan memanfaatkan media televisi dan internet seperti media sosial.

“Dengan merancang tayangan-tayangan hiburan yang bermanfaat dan menyenangkan. Dulu waktu kecil saya masih merasakan ini. Biasanya akhir pekan. Tayangannya menghibur, tapi sangat mendidik,” tegasnya.

Terakhir, Riri berharap kedepannya pemerintah dapat memperketat tayangan media agar yang tersaji ke publik hanya yang benar-benar memiliki manfaat untuk pendidikan atau yang mengungkapkan informasi yang sebelumnya tidak diketahui.

“Jangan sampai media yang berkembang malah punya pengaruh buruk, mengandung unsur kekerasan, permasalahan rumah tangga, pornografi, percintaan, joget-joget dengan memperlihatkan kemolekan tubuh, astaghfirullah. Ini harus dibenahi. Kalau tidak bisa di seluruh Indonesia, Bengkulu bisa memulainya,” pungkasnya.

Penulis : Santo
Editor : Raffi

Loading...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.