Aktifis 98 Gagal Masuk Kabinet : Presiden Jokowi Diduga Tersandera Banyak Kepentingan

oleh -676 views
Muhammad Taufik

JAKARTA,( LK ) — Harapan rakyat pada angkatan 98 menduduki kursi menteri atau wakil menteri ( wamen) seperti yang pernah dilontarkan Jokowi pupus sudah. Aktifis 98 yang menjadi aktor perubahan di negeri ini akhirnya gigit jari, tak ada satupun rekan mereka yang dilantik menjadi anggota Kabinet Indonesia Maju.

Posisi menteri maupun wakil menteri untuk angkatan 98 disampaikan Jokowi pada halal bihalal aktivis 98, tanggal 16 Juni 2019 lalu di Jakarta. Namun, jelang pengumuman dan saat pelantikan anggota kabinet baru, aktivis 98 hanya bisa gigit jari. Pengamat Politik dari Universitas Mulawarman yang juga aktivis 98 Mohammad Taufik mengaku kecewa. Dia menduga Presiden Jokowi tersandera banyak kepentingan. Selain kepentingan partai politik, juga kepeningan para pemilik modal, sementara aktifis 98 ini kaum idealis, tanpa beban , mgkn banyak tidak di sukai para kaum pemilik modal yang notabene pasti ada bau bau orde baru.

” Saya menduga Pak Jokowi tersandera kepentingan partai, pemilik modal, konspirasi global dan mgkn konflik kepentingan di sekeliling bapak Jokowi, karena kita sadar betul sebagai anak kandung reformasi, Pak jokowi seharusnya tidak memiliki beban,” tulisTaufik, Jumaat  (25/10/2019) melalui pesan Whatsapp.

Taufik berpendapat mungkin para aktivis 98 menunggu hasil kerja Kabinet maju dalam 180 hari. Jika kinerja para menteri tersebut mengecewakan rakyat,maka seharusnya Presiden Jokowi segera melakukan reshuffle.

“Tapi kita tunggu saja hasil kerja kabinet ini dlm 180 hari ke depan. Bagaimana publik meresponsnya dan jika memang menyulitkan negeri ini, Pak jokowi segera reshuffle jangan sungkan-sungkan. Utang pak jokowi pada aktivis 98 harus dilunasi,”tambahnya.

Menurut Taufik, penolakan Adian Napitupulu untuk duduk di kursi menteri tidak berarti mewakili seluruh angkatan 98. Sebab, saat bertemu dengan Jokowi, angkatan 98 mengusung beberapa nama selain Adian, yaitu Sayed Junaidi Rizaldi, Eli Salomo, Wahab Talaohu.

Namun, bukannya memilih salah satu nama, Jokowi justru memilih nama-nama lain yang membuat Angkatan 98 gigit jari. Sebab nama-nama tersebut tidak pernah berkeringat mengantarkan Jokowi ke kursi presiden. Bahkan, diantara mereka justru ada tokoh yang pernah jadi sasaran demonstran karena dianggap melakukan pelanggaran HAM di masa Orde Baru, sementara dari nama para Wamen yang beredar pun tidak nama tokoh aktifis 98 yang saya kenal,” tegas Taufik lagi

“Saya hanya ingatkan bahwa aktifis 98 ini sudah teruji mereka di lapangan dan jaringannya. Ini faktor penting yg harus diperhatikan. Tanpa mereka, tak ada reformasi 98. Jaman itu orang pada takut melawan kebijakan Orde Baru yang sarat dengan KKN ,”tandasnya.

 

( Rls/Red )

Loading...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.