Bangunan Miliaran Rupiah Mubazir, Ini Tanggapan DPRD Pelalawan

oleh -670 views

RIAU (LK) – Berdiri dan diresmikan oleh Bupati Pelalawan, HM Harris pada 2016 silam, Pasar Modern Sorek yang berdiri megah di Ibukota Kecamatan Pangkalan Kuras kini sudah mulai memprihatinkan karena sejak pertama kali berdiri tidak pernah dimanfaatkan, bahkan bangunan itu bisa dikatakan mubazir.

Padahal pembangunan pasar modern tersebut telah memakan anggaran yang cukup besar yakni Rp 28 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), namun sangat disayangkan kehadirannya kini belum mampu memberikan geliat perekonomian bagi masyarakat yang berada di sekitar tempatnya berdiri.

Menurut masyarakat setempat, seharusnya Pemerintah Kabupaten Pelalawan memiliki beban moril setelah menerima bangunan tersebut dari pemerintah pusat, pasalnya pasar modern dengan dua lantai itu nyatanya belum dapat merefleksikan ekonomi kerakyatan dan jauh dari tujuan awalnya didirikan, adalah untuk menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat secara nasional.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Lintaskriminal.co.id, untuk pengelolaan pasar modern sorek, Pemkab Pelalawan telah bekerjasama dengan pihak ketiga yakni PT Bina Karya Pelalawan, kerjasama itu sudah dilakukan sejak tahun 2016, akan tetapi hingga kini belum ada satupun pedagang yang memanfaatkan fasilitas megah itu.

“Entah apa yang ada dalam benak pemenang tender pasar modern tersebut, sejak pertama kali mereka kelola, belum ada satupun pedagang yang berjualan disana. Sementara beberapa fasilitas sudah mulai dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” ungkap Hasan, salah seorang warga Sorek.

Informasi yang dihimpun Lintaskriminal.co.id, PT Bina Karya Pelalawan sempat mengundurkan diri dan menyerah pada pertengahan tahun 2018 silam karena tidak sanggup untuk mengelola, hanya berselang hitungan bulan, pengelola kembali menarik ucapannya dan mengaku sanggup mengelola pasar. Sayangnya janji pengelola hingga saat ini belum terlaksana.

Mengingat hal itu, Ketua Komisi II DPRD Pelalawan, Abdul Nasib SE kepada Lintaskriminal.co.id mengatakan pihaknya meminta pemerintah daerah dan dinas terkait agar sesegera mungkin untuk melakukan evaluasi terkait kontrak ataupun kerjasama antara pemerintah daerah dengan pihak ketiga.

Politisi Gerindra itu mengingatkan agar pemerintah daerah tegas dalam mengambil keputusan, bahkan jika pihak ketiga yang selama ini tidak mampu untuk mengelola, Abdul Nasib menyarankan untuk putus kontrak. Sebab pasar Modern Sorek merupakan simbol perekonomian bagi masyarakat setempat.

“Dinas terkait agar segera menyelesaikan persoalan pasar sorek, jika pihak ketiga tidak mampu untuk menjalankan kontrak kita sarankan untuk mundur dan dinas terkait kita sarankan untuk melakukan tender ulang, agar pasar modern sorek itu bisa dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya,” tutur Abdul Nasib.

Disisi lain, Abdul Nasib mengatakan, jika pasar modern tersebut difungsikan, maka secara tidak langsung dapat menjawab nasib dari pedagang yang sebelumnya mengalami kebakaran sebelum bangunan megah itu dibangun. “Kita mendesak pemerintah daerah agar sesegera mungkin untuk mencarikan solusi agar bangunan bernilai puluhan miliar itu tidak sia-sia,” pungkasnya.

 

Penulis : Yusman

Loading...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.