Aneh, Kelompok Tani Harus Mengeluarkan Sejumlah Uang Untuk Dapatkan Bantuan Dari Pemerintah Pusat

oleh -518 views
oleh

Bali,( LK ) Untuk meningkatkan kerja para petani yang ada di beberapa Desa se-Jembrana sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan, Pemerintah Pusat memberikan bantuan kepada para kelompok tani berupa alat pertanian ( Alsintan ), baik traktor roda dua dan roda empat, disamping itu banyak juga alat pendukung pertanian lainnya yang di berikan oleh pemerintah pusat, dengan harapan para petani yang ada di beberapa Desa se-Jembrana bisa meningkatkan hasil pertaniannya, guna dapat memenuhi kebutuhan pokok masyarakat khususnya yang ada di Jembrana dan Bali pada umumnya.

Akan tetapi dengan adanya bantuan Alsintan dari pemerintah pusat ke Kelompok Tani yang ada di beberapa Desa di Jembrana, justru menjadi polemik bagi beberapa kelompok petani penerima bantuan Alsintan berupa traktor.

Dari keterangan salah satu Ketua Kelompok Tani atas nama Nengah Runing alamat, Banjar Karangsari, Desa Eka Sari Kec. Melaya Kab. Jembrana sewaktu dimintain keterangan oleh awak media di rumah pribadinya mengatakan, pada tahun 2016 Kelompok Tani yang ia pimpin mengajukan bantuan traktor kepada pemerintah pusat melalui pengurus “Jangkar Amatra” yang ber-Sekretariat di Banjar Pangkung Gondang Desa. Sangkaragung Kec.Jembrana ,Kab. Jembrana, sebagaimana yang disampaikan oleh ketua kelompok Tani ( Nengah Runing ) kepada awak media bahwa, pada waktu kelompok tersebut akan menerima bantuan berupa traktor roda dua pada tahun 2016 dan mengeluarkan uang 6 juta, ditahun 2018 Kelompok Tani yang dipimpinnya kembali mengajukan bantuan, kali ini mengajukan traktor roda 4 dan mengeluarkan biaya 25 juta.

Sebelum mendapatkan bantuan dirinya kerap didatangi kerumahnya, dan selain itu juga di telphone oleh inisial (W) dan (N), bahkan dari pengakuan (U) inisial (W) mengaku sebagai koordinator dari Dinas Pertanian Kabupaten Jembrana lalu kedua orang tersebut yang berinisial (W) dan (N), meminta disiapkan uang hal ini disampaikan ke kelompok penerima bantuan traktor dengan alasan untuk biaya administrasi. Jika kelompok tani tersebut bisa memberikan sejumlah uang yang di minta maka, bantuan traktor akan di serahkan ke kelompok tani yang di ketuai oleh inisial (U), dan apabila kelompok tani tersebut tidak bisa menyediakan uang sejumlah yang di minta maka, traktor tersebut akan diserahkan ke kelompok tani lainnya.

Dan di tahun 2018 dirinya Mengingat kelompok tani sangat membutuhkan Alsintan roda empat, dengan terpaksa ( Nengah Runing ) berusaha mencarikan uang sejumlah yang diminta oleh inisial (W) melalui pinjaman dari salah satu Bank Swasta, setelah diserahkan uang kepada (W), maka bantuan traktor langsung diserahkan ke ketua kelompok tani yang beralamat di Banjar Karangsari, Desa Eka Sari Kec. Melaya Kab. Jembrana, paparnya.

Ada pun bantuan yang diterima kelompok tani yang ada di beberapa Desa di Jembrana berupa bantuan Alsintan, traktor roda dua dan roda empat selain itu ada juga alsintan berupa Combi , mesin pompa air alat tangki semprot, Perontok Jagung dan Mesin penggiling Padi.

“Dalam penerimaan bantuan Alsintan tersebut, ada beberapa kelompok tani penerima bantuan traktor yang dikenakan biaya, yang mana kegunaan biaya tersebut tidak jelas kegunaannya, adapun besaran jumlah uang yang diminta oleh inisial (W) bervariasi keseluruhannya ada yang 31 juta dan ada yang 34 juta, adapun cara penarikan uang sejumlah yang diminta sebagian ada yang sistemnya bertahap.

Hal ini juga akui oleh salah satu istri I Wayan Swastika ketua kelompok Sari Makmur terhadap awak media di rumah kediamannya Banjar Karangsari Desa Eka Sari Kec. Melaya Kab. Jembrana, mengatakan kelompok tani yang dipimpin suaminya dulu mengajukan bantuan traktor roda empat, dan mengeluarkan uang sejumlah 34 jt, sebelum bantuan datang suaminya didatangi oleh inisial (N) dan meminta sejumlah uang senilai 19 juta dengan alasan uang VIP, dan kedatangan kedua inisial (W) juga meminta uang sisanya total keseluruhan 34 jt.

Dan juga ada anggota kelompok tani yang sempat ditemui awak media mengatakan, ada traktor yang sudah diserahkan ke kelompok tani, namun ditarik kembali oleh ketua pengurus penyalur bantuan Alsintan, dan waktu penarikan unit berupa traktor tanpa ada berita acara, hal ini juga di akui oleh ketua dari pengurus “Jangkar Amatra” (Ida Bagus Sutama) selaku penyalur bantuan Alsintan di rumah pribadinya kepada awak media.

Sutama menjelaskan, dengan ditariknya traktor dari kelompok tani tersebut dikarenakan kelompok penerima bantuan traktor dianggapnya kelompok fiktip, “salah satu bukti menurut Sutama dari awal setelah menerima bantuan traktor sampai sekarang kelompok tani tersebut tidak bisa mengumpulkan anggotanya, dan traktor yang di tarik dari kelompok tani yang di anggap kelompok fiktip oleh ketua “Jangkar Amatraā€¯ di serahkan ke Kelompok tani lainnya, dengan tujuan jika ada pengecekan dari pemerintah Sutama selaku ketua “Jangkar Amatra” bisa menunjukkan dan barang tersebut benar” dimanfaatkan oleh kelompok tani sesuai keperuntukannya, disamping itu juga secara administrasi bisa dipertanggung jawabkan oleh kelompok pemanfaat bantuan traktor yang berikutnya.

Terkait bantuan Alsintan, dari keterangan sekretaris penyalur bantuan Alsintan dari pemerintah pusat yang diberi nama “Jangkar Amatra” Koming ( nama panggilan sehari – hari ) alamat Banjar Pangkung Gondang Desa. Sangkaragung Kec.Jembrana ,Kab. Jembrana sewaktu ditemui oleh awak media dirumahnya mengatakan, terkait adanya penarikan uang yang disampaikan oleh ketua atau anggota kelompok tani kepada awak media, Koming mengatakan dirinya tidak tau sehubungan dirinya baru menjabat menjadi sekretaris di perkumpulan yg diberi nama “Jangkar Amatra” dan juga Koming sampaikan kepada awak media bahwa bantuan Alsintan tersebut di terima melalui salah satu Anggota DPR RI Komisi IV Dapil Bali A.A Bagus Adhi Mahendra. paparnya.

Lanjut Koming, jika ada dari oknum eks pengurus “Jangkar Amatra” yang melakukan pemungutan uang tanpa jelas kegunaannya silahkan jika mau di proses oleh pihak yang berwajib, tutup Koming.

Sub, Red

Loading...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.