Dana BOP Paud dan PLS Dipungli Oknum Disdik, Ini Ceritanya

oleh -644 views

RIAU, Lintaskriminal.co.id – Ratusan pengurus lembaga pendidikan yang menerima Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru mengeluhkan pungutan dari oknum yang mengaku dapat perintah dari Kabid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Hj Erma MPd.

Investigasi yang dilakukan tim Lintaskriminal.co.id ke sejumlah titik sekolah PAUD, pengurus mengeluhkan pungutan sebelum dana BOP dicairkan dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) ke rekening sekolah. Pungutan tersebut berkisar 10 persen dari jumlah dana yang diterima sekolah.

Menurut beberapa Kepala Sekolah yang tidak ingin namanya disebutkan itu, oknum yang menjemput pungutan ke sekolah itu berinisial H, dengan alasan dana untuk memperlancar pencairan dana dan mempermudah proses verifikasi proposal yang diajukan ke dinas pendidikan.

“Oknum yang menjemput pungutan itu datang ke sekolah mengatasnamakan utusan dari Kabid Paud dan PLS Disdik Kota Pekanbaru, mereka datang untuk menindaklanjuti proposal yang kita ajukan ke Disdik untuk BOP,” paparnya.

Ditambahkannya, oknum yang turun ke sekolah tersebut meminta dana sebanyak Rp 5 juta dari besaran anggaran yang akan dicairkan, dimana Rp 2,5 juta diawal dan sisanya Rp 2,5 juta lagi dibayarkan setelah dana dari BPKAD masuk ke rekening sekolah. “Mau tidak mau, kita terpaksa ikut aturan mereka, sebab ada ancaman tidak dicairkan apabila kita tidak memberikan dana 5 persen awal,” keluhnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Lintaskriminal.co.id, dana BOP yang dicairkan Disdik Kota Pekanbaru sebesar Rp. 9,2 miliar untuk 362 lembaga pendidikan yang ada di Kota Bertuah itu, dan dana itu ditranfer langsung dari BPKAD ke rekening sekolah penerima.

Menindaklanjuti hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Paud dan PLS, Hj Erma M.Pd kepada Lintaskriminal.co.id menyanggah bahwa ada pungutan terhadap penerima BOP yang dilakukan oleh pihak Disdik Pekanbaru, sebab proses penerimaan BOP ditranfer langsung dari BPKAD ke rekening penerima.

“Semua itu tidak benar, kita gak pernah melakukan itu,kita bekerja sesuai prosedur tidak ada gitu gituan,” tegasnya.

Disisi lain, terkait inisial H yang menjemput pungutan ke sekolah penerima BOP juga sempat disanggah Erma, menurutnya hal itu hanyalah orang-orang atau kelompok yang ingin menjatuhkan namanya saja. “Tidak benar itu, mana ada saya memerintah kan hal seperti itu, ini hanya orang yang mau menjatuhkan saya,” pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang mantan Kepala Sekolah PAUD di Kota Pekanbaru mengaku bahwa pungutan tersebut merupakan sudah tradisi yang dilakukan oleh oknum Disdik, menurutnya, jika sekolah tidak mau mengeluarkan dana awal, maka dipastikan sekolah itu tidak menerima bantuan.

“Yang sangat kita sayangkan itu ketika dana yang mereka pungut sudah menghitung persen dari dana yang kita terima, bayangkan saja jika dana itu mencapai puluhan milyar rupiah, tentu lebih dari Rp 1 miliar dana yang akan mereka pungut,” bebernya.

Yusman

Loading...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.