Jokowi Resmikan APR, Pabrik Pendongkrak Tekstil

oleh -454 views

RIAU (LK) – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo resmikan fasilitas produksi viscose rayon terintegrasi dan terbesar di Indonesia untuk mendongkrak sektor tekstil nasional dan strategi pembangunan industri 4.0 Pemerintah Indonesia. Fasilitas baru milik Asia Pacific Rayon (APR) tersebut berada di lokasi yang sama dengan komplek Grup APRIL di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau.

Dengan total investasi sebesar Rp 15 triliun (USD1.1 miliar), lokasi yang berdekatan ini memungkinkan operasi yang terintegrasi dimana pasokan pulp dari hutan tanaman industri terbarukan milik Grup APRIL dapat memasok langsung ke APR untuk produksi viscose rayon. APR dapat memproduksi 240.000 ton serat rayon per tahun.

Peresmian operasional APR tersebut ditandai dengan penandatangan prasasti pabrik serta pelepasan kontainer berisi serat rayon oleh Presiden Joko Widodo untuk diekspor ke Turki sebanyak 10.190 ton serta pengiriman ke Jawa Tengah sebesar 12.000 ton.

Turut hadir dalam peresmian tersebut adalah Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Provinsi Riau Syamsuar, Chairman dan Pendiri RGE Sukanto Tanoto dan Direktur RGE Anderson Tanoto.

Dalam peresmian, Presiden Joko Widodo mengapresiasi investasi APR untuk mendukung pengembangan industri teksil nasional. Peran sektor swasta, ungkapnya sangat berpengaruh dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi disamping stimulus yang diberikan pemerintah.

“Jangan sampai industri garmen kita kalah dengan Vietnam, kita sudah punya bahan baku sendiri
sekarang disini [viscose rayon APR]. Negara yang cepat akan mengalahkan yang lambat dan kita ingin menjadi negara yang cepat,” kata Joko Widodo dalam sambutannya.

Kontribusi Ekonomi

Kehadiran APR sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo untuk mendorong lebih banyak investasi bernilai tambah di dalam negeri serta memperkuat industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional
yang tertuang dalam Peta Jalan Revolusi Industri 4.0. Selain itu, hadirnya APR diharapkan dapat menjadi alternatif untuk mengurangi ketergantungan impor bahan baku tekstil, khususnya kapas yang saat ini seluruhnya belum bisa dipenuhi dari dalam negeri.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan optimalisasi pemakaian bahan baku tekstil yang berasal dari dalam negeri sangat penting dalam mendongkrak kinerja TPT
Indonesia. Saat ini, Kementerian Perindustrian tengah menjalankan beberapa langkah untuk terus
meningkatkan kinerja industri padat karya tersebut.

“Untuk menggenjot daya saing industri TPT, banyak hal yang kami pacu. Salah satunya, memudahkan ketersediaan bahan baku di dalam negeri,”ujarnya.rls

Editor : Yusman

Loading...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.