Limbah RAPP Tidak Bocor, Puluhan Tonase Ikan Kok Mati, Warga: Tidak Masuk Akal

oleh -623 views
Ikan mengapung akibat Limbah RAPP bocor, photo kejadian tahun 2018
Ikan mengapung akibat Limbah RAPP bocor, photo kejadian tahun 2018

RIAU (LK) – Terkait ditemukannya ribuan ikan mati di sekitar muara kanal outlet di Sungai Kampar, Selasa (23/3), managemen PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) menyebutkan telah dilakukan pengambilan sampel untuk  pemeriksaan penyebab kematian ikan-ikan tersebut oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pelalawan.

Berdasarkan rilis yang diterima redaksi Lintaskriminal.co.id dari Corporate Communications Manager, Budhi Firmansyah mengatakan bahwa Tim Operational dan Environment Department PT RAPP telah melakukan penelusuran ke kanal outlet perusahaan.

Hasil dari penelusuran tersebut, ikan-ikan mati tersebut hanya ditemukan di sekitar muara kanal outlet di Sungai Kampar, sementara di bagian phulu kanal yang mengarah ke pabrik tidak ada ditemukan ikan-ikan yang mati.

“Perusahaan memastikan tidak ada permasalahan pada sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) perusahaan,” katanya melalui rilis tersebut.

Lebih lanjut, PT RAPP memiliki komitmen yang kuat dalam melakukan pemantauan dan pengawasan sistem pengolahan limbah. Kualitas air olahan yang disalurkan dari IPAL menuju Sungai Kampar terpantau secara terus menerus menggunakan teknologi yang terkoneksi langsung dalam sistem jaringan monitoring Kementerian LHK untuk memastikan kualitas air masih berada dalam batas baku mutu yang ditetapkan pemerintah.

Terakhir, Budhi menegaskan bahwa perusahaan RAPP melakukan koordinasi intensif dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pelalawan, terkait hal tersebut.

Terpisah, Anwar salah seorang warga Desa Sering mengaku sangat kecewa dengan statemen yang dikeluarkan manajemen PT RAPP, sebab kejadian ini bukanlah untuk pertama kalinya, melainkan sudah berulang-ulang sejak pertama kali perusahaan pengolah kayu tersebut berdiri.

Dikatakan Anwar, jika bukan karena limbah pabrik pengolahan kayu itu, lantas apa penyebab puluhan tonase ikan sungai mati secara mendadak, apalagi ikan mati mulai dari hulu kanal pembuangan limbah hingga ke hilir sungai.

“Jawaban pihak perusahaan seperti mengada-ada, karena mereka turun melakukan pengecekan setelah limbah yang mereka buang itu hanyut sampai di Sungai Kampar, setelah beberapa jam tidak ada lagi ikan mati di hulu,” tegas Anwar.

Jadi wajar saja, kata Anwar apabila tim perusahaan dan dari Dinas Lingkungan Hidup tidak menemukan limbah yang dibuang, terlebih apabila keduanya datang keesokan harinya.

“Tidak masuk akal kalau ikan itu mati secara tiba-tiba dan tidak ada penyebabnya, setiap kali kejadian selalu seperti itu, ada-ada saja alasan pihak perusahaan untuk menjawab kejadian itu,” keluhnya.

Selanjutnya kepada pihak pemerintahan, Anwar minta tolong untuk berpihak kepada masyarakat dan tidak pada perusahaan melulu alias masuk angin. Sebab PNS digaji untuk melayani masyarakat bukan untuk melayani perusahaan.

“Kepada DLH kita minta tolong jangan berpihak pada perusahaan melulu, tolong buka hati, tolong buka mata, keluarkan hasil lab yang sebenarnya,” pungkasnya.

 

Penulis : Yusman

Loading...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.