Proyek Puluhan Miliar ini Terkesan Asal Jadi

oleh -524 views

RIAU (LK) – Proyek rehabilitasi lima sekolah di Kabupaten Pelalawan yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2019 dinilai tidak sesuai dengan spesifikasi. Adapun lima sekolah yang dipugar itu diantaranya SDN 007 simpang beringin, SDN 001 pangkalan lesung, SMPN 3 Bunut, SMPN 3 Kuala Kampar, SMPN 1 Kuala Kampar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini di lapangan, proyek dengan nomor kontrak HK.02.03/PSPPOP-RIAU/FSK/13, dengan nilai kontrak Rp. 10.070,546,648 itu dikerjakan oleh PT Ramawi Jaya dan konsultan pengawas PT Wandra Cipta Engineering Consultan.

Kondisi di lapangan terlihat jelas tiang teras di beberapa sekolah itu tidak memiliki pondasi telapak kuda, padahal seharusnya tiang lama dibongkar dan diganti, begitu juga dengan kosen pintu dan jendela sama sekali tidak di ganti hanya di cat ulang saja dengan warna yang sama seolah sudah di ganti baru.

Selanjutnya kejanggalan proyek puluhan miliar itu juga terlihat pada kamar mandi yang seharusnya dipugar yang tampak dikerjakan tidak sesuai dengan spesifikasi, dimana dalam gambar menggunakan closed jongkok dan di lapangan tidak ada perbaikan.

Menanggapi pekerjaan proyek yang tidak sesuai dengan spesifikasi itu, Koordinator Forum LSM Riau Bersatu, Devit Amriadi menilai pekerjaan itu harus diperiksa oleh BPKP, karena sama sekali tidak sesuai dengan gambar yang ada, jadi harus ditindak oleh penegak hukum.

“Kita sudah turun ke lapangan, disana kita melihat banyak kejanggalan, sehingga kita menilai proyek ini diselesaikan asal jadi tanpa ada pengawasan,” beber Devit.

Sementara itu, Consultan pengawas yang dihubungi media ini melalui nomor kontak pribadinya belum memberikan tanggapan perihal asal jadinya rehabilitasi di lima sekolah itu. Sedangkan, pihak penjaga sekolah menyebutkan bahwa yang mengawasi kegiatan tersebut biasanya dengan inisial MR.

Penulis : Yusman

Loading...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.