JAKARTA,(LK) — 25 Oktober 2019, Susunan kabinet baru saja diumumkan oleh presiden Jokowi. Dan reaksi masyarakat pun berbeda-beda. Ada yang puas dan berharap kabinet ini bisa bekerja dengan baik, ada yang nyinyir, dan ada yang meragukan kapabilitas para menteri.
Salah satunya munculnya nama Erik Thohir sebagai menteri BUMN. Tidak tanggung-tanggung, Ketua umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI) Oegroseno baru-baru ini melaporkan Erik ke Kapolri terkait keputusan Erik kala masih menjadi Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) tidak mengirimkan cabang tenis meja ke event Sea Games mendatang.
Tindakan Oegroseno ini dilakukan sehari setelah Erik diangkat sebagai menteri BUMN dalam kabinet Indonesia maju.
Menanggapi hal ini, Aktifis 98 Sayed Junaidi Rizaldi mengatakan, tak perlu mengganggu menteri-menteri yang baru mengemban tanggungjawab dari presiden. “Biarkan mereke bekerja,” kata pemuda asal Riau yang biasa dipanggil Pak Cik ini.
Ketua Rembuk Nasional aktifis 98 ini pun menduga apa yang dilakukan oleh Ketua umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI) Oegroseno tidaklah elok dan harusnya di selesaikan dengan cara yang baik.
Menurut Pak Cik. Dirinya membaca beberapa berita di media nasional terkait tidak diikutsertakannya cabang tenis meja ke Sea Games. “Dalam beberapa berita yang ada, tenis meja tidak ikut karena induk olah raganya sedang bermasalah. Ada 3 kepemimpinan,” katanya.
Kesepakatan KOI, KONI, dan kemenpora melahirkan keputusan bahwa cabang olah raga bermasalah apalagi dualisme kepemimpinan tidak diikutkan ke Sea Games.
Dalam kesepakatan tersebut juga tertuang bahwa keputusan bahwa persoalan tenis meja sudah diserahkan kepada kemenpora karena status pengurus belum beres di internal. Lalu pihak Kemenpora memutuskan bahwa tenis meja tidak dikutsertakan ke Even Sea Games.
“Artinya, itu keputusan Kemenpora, bukan keputusan Erik Thohir semata yang melahirkan penetapan bahwa tenis meja absen di Sea Games,” katanya. “Kalau mau nuntut, yang tuntut kemenpora, bukan Erik Thohir,” tambahnya.
(sg)
