Jakarta,( LK ) —– China telah menyelesaikan uji klinis Favipiravir, obat antivirus yang telah menunjukkan kemanjuran klinis yang baik terhadap penyakit virus corona baru (COVID-19).
Zhang Xinmin, Direktur Pusat Nasional China untuk Pengembangan Bioteknologi di bawah Kementerian Sains dan Teknologi, dalam sebuah konferensi pers, Selasa (17/3/2020) mengatakan hal itu.
Favipiravir, obat influenza yang disetujui untuk penggunaan klinis di Jepang pada tahun 2014, tidak menunjukkan reaksi merugikan yang jelas dalam uji klinis terhadap virus corona.
Lebih dari 80 pasien telah berpartisipasi dalam uji klinis di Rumah Sakit Rakyat Ketiga Shenzhen, Provinsi Guangdong, China Selatan, meliputi 35 pasien yang memakai Favipiravir dan 45 pasien dalam kelompok kontrol.
Hasil menunjukkan bahwa pasien yang menerima pengobatan Favipiravir menjadi negatif virusnya dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan pasien dalam kelompok kontrol.
Dilansir kantor berita resmi Xinhua Net, sebuah studi klinis secara multi acak-terpusat yang dipimpin oleh Rumah Sakit Zhongnan di Universitas Wuhan juga menyarankan bahwa efek terapi Favipiravir jauh lebih baik daripada kelompok kontrol.
Favipiravir telah direkomendasikan kepada tim perawatan medis dan harus dimasukkan dalam diagnosis dan rencana perawatan untuk COVID-19 sesegera mungkin, kata Zhang.
Saat ini, sebuah perusahaan farmasi Tiongkok telah disetujui oleh Badan Administrasi Produk Medis Nasional untuk memproduksi obat secara massal dan memastikan pasokan yang stabil, tambah Zhang.
Sumber : SHnet
